Taiwan merupakan negara produsen anggrek terkemuka dan salah satu negara eksportir anggrek terbesar di dunia. Iklim subtropis Taiwan ideal untuk pertumbuhan anggrek dengan temperatur yang hangat, cahaya matahari yang cukup berlimpah, kelembaban yang tinggi dan frekuensi hujan yang cukup. Hampir sepanjang tahun greenhouse di Taiwan tidak memerlukan sistem pengontrolan temperatur dan kelembaban yang memerlukan sumber energi, sehingga dapat mengurangi biaya produksi anggrek. Petani anggrek di Taiwan dapat mengontrol periode pembungaan dan menyediakan banyak varietas bunga anggrek yang beragam bentuk dan kombinasi warnanya untuk memenuhi keinginan konsumen.
Pada awalnya budidaya anggrek hanya merupakan sebuah hobi di Taiwan, namun melihat prospeknya yang menjanjikan, beberapa orang mulai merintisnya menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Agroindustri anggrek ini didukung penuh oleh pemerintah Taiwan, baik dari sisi penelitian dan pengembangan anggrek, pembibitan sampai ke pemasaran.
Anggrek merupakan tanaman hias yang paling banyak jenisnya di dunia, yaitu lebih dari 25.000 spesies. Taiwan kaya akan jenis anggrek alam dan salah satu negara termaju dalam teknik pemuliaan anggrek untuk memproduksi varietas baru yang lebih indah. Guna pengawetan plasma nutfah anggrek, Badan Litbang Taiwan (Taiwan Agricultural Research Institute/TARI) telah mengembangkan teknologi penyimpanan benih anggrek yaitu dengan dibekukan di dalam nitrogen cair pada suhu -197o C sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu 20 tahun dengan daya kecambah masih bisa mencapai >75%.
Banyak varietas anggrek yang dikembangkan di Taiwan, namun sebagian besar adalah spesies anggrek bulan (Phalaenopsis spp) sebagai bunga pot, faktanya lebih dari 80% anggrek bulan yang diimpor oleh Amerika Serikat berasal dari Taiwan, selain itu juga mereka banyak mengembangkan bunga potong Oncidium spp yang di Indonesia terkenal dengan sebutan anggrek Golden Shower. Petani anggrek di Taiwan telah sukses mengembangkan banyak variasi anggrek bulan, selain varietas warna merah dan putih sekarang ada anggrek bulan berwarna kuning dan multiwarna.
Taiwan melindungi hak cipta varietas baru yang disilangkan pemulia tanaman, termasuk tanaman anggrek. Orang yang menciptakan varietas tanaman yang baru harus mendaftarkannya ke pemerintah dengan mengisi form aplikasi dan menulis deskripsi tanamannya serta dokumen pendukung lainnya. Varietas tanaman yang didaftarkan harus benar-benar baru, jelas berbeda dari varietas lain yang sudah ada, seragam dan memiliki kestabilan dalam karakteristiknya. Pemegang hak cipta varietas tanaman memiliki hak eksklusif untuk memproduksi dan memperbanyak tanaman serta menawarkan dan menjualnya, hak cipta ini berlaku selama 25 tahun untuk jenis tanaman pohon dan 20 tahun untuk tanaman jenis lainnya. Sudah 15 spesies anggrek yang didaftarkan untuk mendapatkan hak cipta, sebagian besar (91%) adalah jenis anggrek bulan, sisanya (9%) spesies anggrek yang lain. Dari tahun 2002 sampai tahun 2021 sudah 355 hak cipta diberikan untuk jenis anggrek Phalaenopsis spp (Doritaenopsis spp).
Salah satu tonggak utama perubahan dalam bisnis anggrek Taiwan dari hobi menjadi industri adalah masuknya perusahaan negara Taiwan yaitu Taiwan Sugar Corp (TSC) pada tahun 1987 untuk memulai kegiatan bisnis di bidang florikultura dan menjadi perusahaan pertama di Taiwan yang menjadikan tanaman anggrek sebagai sebuah industri. Melimpahnya lahan, SDM serta ketersediaan modal memungkinkan perusahaan ini untuk menjalankan bisnis anggrek bulan dalam skala industri. Perusahaan ini membangun banyak greenhouse untuk tanaman anggrek dan merangkul kelompok produsen kecil untuk bergabung dalam rantai produksinya. Model greenhouse yang dikembangkan dikontrol dengan komputer dan menggunakan dua lapisan jaring untuk melindungi bunga anggrek dari sinar matahari. Biaya produksi yang rendah memungkinkan bunga anggrek yang tadinya merupakan tanaman eksklusif menjadi tanaman yang produksinya bersifat massal dan harganya menjadi lebih murah.
Pemerintah Taiwan membangun taman bioteknologi anggrek yaitu Taiwan Orchid Plantation (TOP) yang mengkombinasikan industri anggrek berbasis ilmu biologi dan teknologi. TOP mengorganisasikan produksi dan pemuliaan anggrek, perdagangan, pameran, penelitian dan pengembangan serta promosi mengenai multi fungsi dari TOP kepada pihak-pihak terkait. TOP merencanakan untuk mengintegrasikan area produksi dengan area wisata di sekitarnya. Diselenggarakan pula setiap tahun pameran anggrek internasional (Taiwan International Orchid Show) sejak tahun 2004 yang menggunakan anggrek sebagai tema utama dalam desain, display dan kerajinan tangan. Bersamaan dengan pameran, dilakukan pula kompetisi bunga anggrek, simposium anggrek internasional, temu bisnis, tur ke perusahaan anggrek dan lain-lain. Pameran ini dikunjungi oleh sekitar 300.000 orang per tahun termasuk 3.000 orang profesional di bidang tanaman anggrek.
Para petani di Taiwan biasanya fokus pada satu tahap rantai produksi anggrek, misalnya beberapa orang fokus pada varietas baru, menyemai biji anggrek hingga menjadi benih anggrek dalam botol. Petani lain menanamnya pada media tanam moss dalam pot plastik. Benih anggrek pada umumnya melalui 3 (tiga) tahap pertumbuhan yang masing-masing memakan waktu sekitar 4-6 bulan, biasanya setiap tahap tanaman dirawat oleh petani yang berbeda dan setiap tahap anggrek dipindahtanamkan ke pot yang lebih besar dan kemudian dikirimkan ke luar negeri. Pada greenhouse di Amerika Serikat, sentakan suhu dingin memicu tanaman untuk berbunga sehingga bisa segera dipasarkan kepada konsumen akhir. Taiwan saat ini telah menjadi negara pengirim anggrek terbanyak ke Amerika Serikat.
Ketua panitia konferensi anggrek pada tahun 2004, Chen Shih-shun menyatakan bahwa suksesnya bisnis anggrek Taiwan merupakan hasil dari kombinasi kecocokan geografis untuk melakukan budidaya anggrek, kerja keras para petani dan kemampuan pemerintah untuk mengenali potensi industri ini sehingga pemerintah Taiwan membantu dalam hal pengembangan infrastruktur dan investasi. Saat ini Taiwan telah mengekspor anggrek ke Amerika Serikat, China, negara-negara Eropa dan Jepang.
Kesuksesan bisnis anggrek Taiwan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam bisnis suatu komoditas pertanian memerlukan kerja keras dan kesungguhan dari para petani dan pengusaha bisnis pertanian serta dukungan pemerintah terutama dalam hal infrastruktur dan menciptakan iklim berusaha yang kondusif.
reff:
http://www.bbpp-lembang.info/
Ir. Elvina Herdiani, MP